Denial-of-Service (DoS)A adalah sebuah jenis serangan yang dapat
dilakukan siapa saja di Internet, yang memiliki tujuan melakukan pencegahan
terhadap para user yang berwenang untuk melakukan akses kepada komputer, atau
jaringan tertentu. Serangan DoS men-target kan bandwidth dan koneksi sebuah
jaringan untuk dapat mencapai misinya. Pada serangan terhadap Bandwidth, sang penyerang
melakukan pembajiran “lalu-lintas” data dalam suatu jaringan, dengan
menggunakan “perangkat” yang sudah tersedia pada jaringan itu sendiri, sehingga
membuat user yang sudah terkoneksi didalam nya mengalami hilang koneksi. Di
sisi lain, jenis serangan terhadap aktifitas koneksi, adalah dengan sedemikian
rupa banyaknya, meminta koneksi langsung terhadap server ataupun router yang
bersangkutan, sehingga membuat operasi sistem menjadi tidak memiliki “spot
koneksi” lagi untuk user lain, dan membuat user user tersebut tidak dapat
terkoneksi ke server itu.
Analogi Ringan!
Mari kita sedikit beranalogi yang ringan ringan saja. Adalah tersebut sebuah pintu gerbang tol, yang berjumlah 4 buah. Didalam jalan tol nya sendiri terdapat 4 jalur untuk mobil berjalan lurus dan memasuki pintu gerbang, 1 jalur di dedikasi untuk 1 gerbang tol. Kemampuan penjaga gerban tol, memiliki kemampuan menangani pemeriksaan tiket dan pembayaran sebanyak 1x dalam 1 detik, maka dapat disimpulkan bahwa dalam tiap detiknya, ada 4 mobil melewati pintu tol tersebut. Sedangkan jumlah mobil yang datang kearah pintu gerbang itu bertambah secara konstan 4 buah mobil juga per detiknya.
Mari kita sedikit beranalogi yang ringan ringan saja. Adalah tersebut sebuah pintu gerbang tol, yang berjumlah 4 buah. Didalam jalan tol nya sendiri terdapat 4 jalur untuk mobil berjalan lurus dan memasuki pintu gerbang, 1 jalur di dedikasi untuk 1 gerbang tol. Kemampuan penjaga gerban tol, memiliki kemampuan menangani pemeriksaan tiket dan pembayaran sebanyak 1x dalam 1 detik, maka dapat disimpulkan bahwa dalam tiap detiknya, ada 4 mobil melewati pintu tol tersebut. Sedangkan jumlah mobil yang datang kearah pintu gerbang itu bertambah secara konstan 4 buah mobil juga per detiknya.
Suatu ketika datanglah seorang sipir yang sedang tidak
bertugas, menemui pacarnya yang kebetulan juga sedang menjaga pintu gerbang 4
dan mengajaknya ngobrol, dan disaat yang bersamaan juga pintu gerbang 3 sedang
mengalami pergantian sipir. Artinya 2 dari 4 total gerbang menjadi terganggu
konsistensi kinerja kerjanya, dan membuat dalam 1 detik hanya 2 buah mobil yang
lewat. Kejadian ini berlangsung selama kurang lebih 20 menit, artinya sudah ada
20x60x4 – 20x60x2 = 2400 buah mobil yang menetap di jalan tol dan tidak
melewati gerbang. Nah! Namanya orang Indonesia! Ngeliat jalur tetangga lebih
cepet, pada pindah2 jalur lah, apalah, sehingga membuat arus mobil menjadi
semakin terhambat, alhasil, membuat penjaga gerbang tol kelabakan dan pusing
menghadapi sekian banyak Mobil yang mengantri, dan harus kerja lebih cepat
lagi.
Berbeda dengan manusia, komputer memiliki limitasi
kemampuan kerja yang lebih terbatas, dan apabila limit tersebut sudah
terlampaui mereka akan mengalami “Crash”, kalau manusia mgkn hanya sedikit
pusing, letih, lesu, dan lain lain.
Serangan DoS sedikit banyak serupa dengan analogi diatas. Tujuan
daripada sang penyerang bukanlah melakukan pencurian data atau informasi
penting lainnya, melainkan lebih kearah membuat layanan daripada server
tersebut menjadi tak berguna dan tutup. Dalam prosesnya, seorang penyerang bisa
saja mengerahkan banyak komputer penyerang yang diberi nama Zombies yang
pada dasarnya di kontrol oleh satu “Otak” secara Virtual, dan ini yang akan
nantinya kita bahas sebagai Distributed Denial of Service.
- Serangan berupa pembajiran traffic pada jaringan atau sistem tertentu, guna melakukan pencegahan terhadap user yang berkenaan untuk terkoneksi kepada sistem.
- Melakukan serangan kepada koneksi jaringan atau sistem itu sendiri, yang membuat pihak users tidak dapat terkoneksi.
- Bisa juga dengan melakukan serangan terhadap individu tertentu untuk mencegahnya meng-akses suatu jaringan.
- Atau dengan mengganggu layanan pada sebuah system atau individu tertentu.
JENIS-JENIS DENIAL OF SERVICE (DoS)
Inti daripada DoS memang mematikan sebuah sistem atau
jaringan guna membuatnya tidak berguna lagi bagi para usernya, namun itu pun
bukan berarti DoS tidak memiliki banyak jenis. Sebelumnya kita sudah membahas
ada nya 2 jenis DoS secara lebih umum, kali ini kita akan membaginya menjadi
bagian bagian lebih spesifik dari pada jenis DoS itu sendiri, sumber apa yang
mereka gunakan, dan bagaimana cara kerjanya!
Smurf Attack!
Jenis DoS yang di berikan namanya setelah program pelaku nya sendiri muncul. Tentu kebanyakan dari kita tahu apa itu Smurf, tokoh kartun yang memiliki karakteristik kecil, dengan warna badan kebiruan, dan senangnya berkelompok dalam mengerjakan banyak hal. Demikian pula jenis DoS ini diberi nama seperti itu.
Jenis DoS yang di berikan namanya setelah program pelaku nya sendiri muncul. Tentu kebanyakan dari kita tahu apa itu Smurf, tokoh kartun yang memiliki karakteristik kecil, dengan warna badan kebiruan, dan senangnya berkelompok dalam mengerjakan banyak hal. Demikian pula jenis DoS ini diberi nama seperti itu.
ICMP echo (Ping) yang dalam bahasa Indonesia nya
adalah “gema” bekerja seperti layaknya gema yang sesungguhnya. Disaat kita
mengatakan A, maka suara akan memantul dari segala penjuru dan kembali kepada
kita mengatakan lagi A. Pada dasarnya Smurf attack menggunakan layanan ini
sebagai media perantara sekaligus senjatanya. Smurf akan melakukan serangan
dengan mengirimkan ICMP echo yang sangat banyak dengan menggunakan kepada
Broadcast IP dengan menggunakan IP Address palsu yang juga banyak. Yang mana
Ping tersebut harus dibalas kepada setiap IP pengirim, namun dikarenakan IP
Address tersebut palsu, dan sudah tidak ada lagi disaat Ping akan di reply,
maka request reply tersebut menjadi sedikit delay (Anggaplah pada saat ini
komputer berpikir “Kemana sih yang tadi kirimin saya surat!?” serta mencari nya
untuk sesaat) dan kemudian menumpuk, menjadikan “beban” kepada system.
Buffer Overflow!
Pada kasus ini, seorang penyerang melakukan pemanfaatan daripada keterabatasan sebuah aplikasi dalam menerima ukuran dari sebuah data. Dengan melakukan pengiriman packet atau data dengan ukuran yang sangat besar, kerapkali bisa membuat sebuah aplikasi mengalami “Crash”.
Pada kasus ini, seorang penyerang melakukan pemanfaatan daripada keterabatasan sebuah aplikasi dalam menerima ukuran dari sebuah data. Dengan melakukan pengiriman packet atau data dengan ukuran yang sangat besar, kerapkali bisa membuat sebuah aplikasi mengalami “Crash”.
Mudah nya saja! Pada MSN Messenger Client 7.0! Apabila
anda mengirimkan emoticon karya pribadi (Yang tidak disediakan pada folder MSN
Messenger dari awal) hingga mencapai titik maksimum jumlah pengiriman dalam
tiap message. Dan dilakukan beberapa kali. Sang penerima akan kemudian
mengalami lag, dan hang pada MSN Messengernya. Komputer tua, dengan koneksi
internet yang lambat seperti pada kebanyakan pengguna MSN di Indonesia, malahan
akan mengalami “Wajib Restart” komputer mereka.
Ping of Death Attack!
Simple! Mengirimkan paket ICMP Echo yang melebihi kemampuan terima IP protocol yakni sebesar 65.536 bytes. Yang tentunya tidak akan bekerja pada IPv6.
Simple! Mengirimkan paket ICMP Echo yang melebihi kemampuan terima IP protocol yakni sebesar 65.536 bytes. Yang tentunya tidak akan bekerja pada IPv6.
SYN Flood!
Pada kasus ini, terjadilah pengiriman permintaan “buka” koneksi TCP pada FTP, Website, maupun banyak layanan lainnya. Namun SYN Packet nya itu sendiri telah di modifikasi oleh si penyerang, yang dimana SYN-ACK (Atau reply dari pada SYN Packet) dari sang server akan tertuju kepada komputer atau mesin yang tidak akan pernah membalas.
Pada kasus ini, terjadilah pengiriman permintaan “buka” koneksi TCP pada FTP, Website, maupun banyak layanan lainnya. Namun SYN Packet nya itu sendiri telah di modifikasi oleh si penyerang, yang dimana SYN-ACK (Atau reply dari pada SYN Packet) dari sang server akan tertuju kepada komputer atau mesin yang tidak akan pernah membalas.
Analogi mudahnya, dapat dibayangkan dengan sebuah
perusahaan ISP. Terjadilah keisengan seorang pelanggan tetap mereka, yang
menelpon kepada Customer Service Department yang sedang sibuk. Si penjawab
telepon ternyata sedang sibuk menangani telepon lainnya, oleh dari karena itu
telepon dari sang pelanggan ini terkoneksi ke dalam mailbox yang robot
otomatisnya akan mengatakan “Hi! Selamat siang, Perusahaan A, saat ini kami
sedang mengalami kebanjiran telepon. Mohon tinggalkan nama dan nomor telepon
anda untuk bisa segera kami hubungi kembali!”. Karena kesal, maka si pelanggan
ini menyebutkan Nomor Telepon asal, juga dengan nama asal. Dia melakukan
peninggalan message tersebut sebanyak 1000 buah.
Sesudahnya melayani pelanggan lain, maka si pelayan
akan melihat mailbox yang ada. Dia akan menelpon satu per satu nomor telepon
palsu dan nama palsu yang telah ditinggalkan sang pembuat onar ini. Maka yang
ada adalah telepon, salah sambung, tidak diangkat, dan berbagai hal tak penting
lainnya. Yang mana justru memblokir telepon dari pelanggan lain yang benar
benar ingin meminta bantuan pada Customer Service tersebut.
PERALATAN UNTUK MELAKUKAN DENIAL OF SERVICE (DoS)
Ada beberapa alat yang memang secara otomatis bisa
digunakan langsung untuk melakukan Denial of Service. Berikut adalah
nama peralatan tersebut:
- Jolt2
- Bubonic.c
- Targa
- Blast20
- Nemesys
- Panther2
- ICMP Packet Sender
- Some Trouble
- UDP Flood
- FSMax
- etc.
0 comments:
Posting Komentar